Minggu, 07 April 2013

Bulukumba Juara UN, Guru Dapat Piagam


PENGHARGAAN. Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Patabai Pabokori (kiri) bersama Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan (kedua dari kiri) menyerahkan piagam kepada guru, kepala sekolah, dan pengawas pendidikan di Bulukumba, Kamis 21 Juni 2012. (Foto: Radar Bulukumba)

PENGHARGAAN
Bulukumba Juara UN, Guru Dapat Piagam
Jumat, 22 Juni 2012 

BULUKUMBA, FAJAR -- Keberhasilan siswa Bulukumba meraih nilai tertinggi Ujian Nasional (UN) tahun 2012, mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Sulsel. Sebanyak 61 guru dan kepala sekolah beserta pengawas pendidikan mendapat penghargaan gubernur.
 Penghargaan yang diberikan berupa piagam. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Patabai Pabokori yang menyerahkan langsung penghargaan tersebut di Bulukumba, Kamis 21 Juni. Sedianya, penghargaan itu akan diserahkan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang. Namun, pada saat yang bersamaan, Agus punya agenda lain di Luwu.
 Patabai mengatakan, piagam penghargaan kepada guru-guru, kepala sekolah, dan pengawas pendidikan ini atas peran mereka sebagai pelaku utama dalam pencapaian prestasi tersebut.
 Berdasarkan hasil rekapitulasi Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, tingkat kelulusan SMA/SMK di Bulukumba mencapai 99,99 persen. Prestasi itu sekaligus mendongkrak posisi Sulsel di tingkat nasional.
 "Ini adalah sebuah prestasi yang cukup membanggakan. Semua ini berkat loyalitas guru-guru dan kepala sekolah terhadap pengembangan dunia pendidikan di Bulukumba," ungkap mantan Bupati Bulukumba dua periode itu.
 Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan mengaku bangga terhadap kinerja para guru dan kepala sekolah selama ini. Prestasi itu, lanjutnya, merupakan bentuk implementasi dari program pemerintah dalam meningkatkan prestasi pendidikan di Kabupaten Bulukumba.
 Zainuddin juga berjanji menyelesaikan tunjangan sertifikasi guru yang selalu bermasalah akhir-akhir ini. Dia berharap, permasalahan itu tidak memengaruhi kinerja para guru dan kepala sekolah dalam menjalankan tanggung jawabnya. (nir-rb/sap) 
( Sumber: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/2012/06/bulukumba-juara-un-guru-dapat-piagam.html#more)
READ MORE - Bulukumba Juara UN, Guru Dapat Piagam

Ahmad Muin dan Nurafikatul Fauziah Juara Lomba Dai Cilik Bulukumba


POSE BERSAMA. Oskar (Owner King Motor Suzuki Bulukumba) berpose bersama para juara Suzuki FAJAR (Sufi) Safari Ramadhan wilayah Bulukumba, di Masjid Raya, Bulukumba, Jumat, 3 Agustus 2012.Kegiatan tersebut diisi lomba tilawah, lomba dai cilik, dan lomba kasidah. (Foto: Radar Bulukumba)

Ahmad Muin dan Nurafikatul Fauziah Juara Lomba Dai Cilik Bulukumba
Harian Fajar, Makassar 
Minggu, 05 Agustus 2012 

BULUKUMBA, FAJAR -Ahmad Muin dari Kecamatan Ujung Bulu dan Nurafikatul Fauziah dari Kecamatan Rilauale, keluar sebagai juara Lomba Dai Cilik, pada Suzuki FAJAR (Sufi) Safari Ramadan wilayah Bulukumba, yang ditutup dengan penyerahan hadiah, di Masjid Raya Bulukumba, Jumat malam, 3 Agustus 2012.  Rahmat, wakil Kecamatan Rilauale tampil sebagai yang terbaik pada kategori tilawah putra, sementara Nur Ismi (Kecamatan Kindang) menyabet trofi terbaik pada lomba tilawah putri. 
Untuk kategori hiburan (lomba kasidah), tim kasidah Persik Kartika Candra Kirana utusan Kodim 1411 Kecamatan Ujung Bulu menjadi grup terbaik. Kelarnya jaringan acara, berarti masyarakat Bulukumba harus menunggu setahun lagi untuk bisa mengikuti kegiatan serupa. 
"Kegiatan ini sudah kami lakukan selama lima tahun dan tahun berikutnya kami tetap lakukan karena ini sudah menjadi event tahunan, "ujar Ketua Tim II Safari Ramadan Suzuki FAJAR Bulukumba, Muhammad Rusdi. Dia mengaku bangga atas suskesnya acara di Bulukumba. Menurutnya, tak ada alasan untuk tidak menggelar ajang serupa pada ramadan mendatang. (Rb / dik)
( Sumber: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/2012/08/ahmad-muin-dan-nurafikatul-fauziah.html#more)
READ MORE - Ahmad Muin dan Nurafikatul Fauziah Juara Lomba Dai Cilik Bulukumba

UN SMA di Bulukumba Diikuti 2.376 Siswa


Sebanyak 2.376 siswa SMA/MA/SMK di Kabupaten Bulukumba akan mengikuti ujian nasional (UN) 2013, April mendatang, terdiri atas siswa SMA sebanyak 1.654, Madrasah Aliyah 417, dan SMK 959 orang. (int)

UN SMA di Bulukumba Diikuti 2.376 Siswa
Tribun Timur - Selasa, 19 Februari 2013

BULUKUMBA,TRIBUN-TIMUR.COM--Sebanyak 2.376 siswa SMA/MA/SMK di Kabupaten Bulukumba akan mengikuti ujian nasional (UN) 2013, April mendatang.
Ketua panitia penyelenggara UN Kabupaten Bulukumba, Muh Anwar, merinci, siswa SMA sebanyak 1.654, Madrasah Aliyah 417, dan SMK 959 orang. Tahun ini, katanya, penyelenggaraan UN terdiri dari 20 paket soal berbeda dalam satu ruang ujian.
"Kami berharap seluruh komponen pendidikan, terutama orang tua siswa agar memberi motivasi kepada anak-anaknya untuk belajar karena tingkat kesulitan soal UN tahun ini lebih rumit," kata Muh Anwar, pagi tadi.
( Sumber: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/2013/02/un-sma-di-bulukumba-diikuti-2376-siswa.html#more)
READ MORE - UN SMA di Bulukumba Diikuti 2.376 Siswa

Narkoba di Bulukumba Dipasok dari Malaysia


Satuan Narkoba Polres Kabupaten Bulukumba menyebutkan, jaringan peredaran narkotika dan obat-obat terlarang lainnya hingga masuk ke Bulukumba berasal dari negara Malaysia. Kasat Narkoba Polres Bulukumba AKP Umar Siatta mengatakan, banyaknya pelaku narkoba di Bulukumba yang terungkap rata-rata pelakunya mengaku memperoleh narkoba itu dari Makassar. (int)  


Narkoba di Bulukumba Dipasok dari Malaysia 
Tribun Timur - Rabu, 24 Agustus 2011

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Satuan Narkoba Polres Kabupaten Bulukumba menyebutkan, jaringan peredaran narkotika dan obat-obat terlarang lainnya hingga masuk ke Bulukumba berasal dari negara Malaysia. 
Kasat Narkoba Polres Bulukumba AKP Umar Siatta mengatakan, banyaknya pelaku narkoba di Bulukumba yang terungkap rata-rata pelakunya mengaku memperoleh narkoba itu dari Makassar. 
"Sebagian besar pelaku dan bandar menyebut memperoleh barang haram itu dari Malaysia," kata Umar Siatta. 
Hingga saat ini pelaku pengedar maupun pemakai narkoba telah diproses hukum di Bulukumba tahun ini berjumlah 19 orang. Tiga di antaranya adalah sebagai pegawai negiri sipil (PNS) (*) 
( Sumber : http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/2011/08/narkoba-di-bulukumba-dipasok-dari.html)
READ MORE - Narkoba di Bulukumba Dipasok dari Malaysia

TKI Asal Bulukumba Cemas


TKI DI SABAH. Pejabat Pensosbud Konsul RI di Tawau, Widoratno Rahendra Jaya mengecek langsung kondisi 193 TKI di barak pengungsian Embara Budi, Felda Sahabat, Lahad Datu Sabah, Jumat, 8 Maret 2013. Nursyiah, TKI asal Bulukumba mengaku sering cemas dan tidak bisa tidur mendengar bunyi tembakan dan laju pesawat patrol Malaysia yang sedang melaksanakan Operasi Daulat. (Foto: JAWAPOS) 

Buntut Ketegangan di Lahad Datu, Malaysia:
TKI Asal Bulukumba Cemas
Harian Fajar, Makassar
Sabtu, 09 Maret 2013 

SABAH, FAJAR -- Konsulat Republik Indonesia Tawau telah merelokasi 162 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari titik konflik antara militer Malaysia dan pasukan Kesultanan Sulu. TKI tersebut berada tepat di titik yang menjadi basis pertahanan pasukan Sulu.
Konsul Konsulat RI Tawau, Muhammad Soleh, mengungkapkan, 162 TKI tersebut telah diidentifikasi berada di perusahaan kelapa sawit Felda Sahabat di Blok 17. Titik ini yang disusupi oleh pasukan Sulu setelah terdesak oleh pasukan militer Malaysia.
"Mereka sekarang tidak dipekerjakan di Blok 17. Blok 17 itu berdekatan langsung dengan Kampung Tandao," ujar Muh Soleh di Kantor Konsulat RI Tawau, Jumat, 8 Maret.
Kampung Tandao merupakan titik yang menjadi lokasi penyusupan pasukan bersenjata Sulu. Selain 162 TKI itu, Felda Sahabat juga merelokasi 38 anggota keluarganya. Pihak Felda sendiri, kata Soleh, sudah melakukan pertemuan dengannya untuk membahas kondisi para TKI yang berada di Blok 17 Laha Datu.
Ia menambahkan, keadaan mereka baik dan semuanya dijamin oleh Felda. Akomodasi mereka ditanggung oleh perusahaan kelapa sawit terbesar tersebut dan juga kebutuhan makanannya. Soleh membantah adanya TKI yang mengungsi.
Kendati direlokasi, gaji para TKI itu tetap dibayarkan oleh perusahaan. Ke-162 TKI itu akan direlokasi ke tempat yang jauh dari titik basis penyusupan pasukan Sulu. Lahan
Felda Sahabat, luasnya mencapai 110 ribu hektare. Dari luas tersebut, total terdapat 48 blok lahan Felda. Namun, Blok 17 inilah yang paling rawan akibat masuknya pasukan Sulu dan membangun pertahanannya di sana. Tempat itu dihuni oleh warga Tandao.
"Mereka itu akan dipekerjakan secepatnya. Itu pengaturan manajemen untuk menambah pekerja-pekerja di blok-blok yang lain," imbuh Soleh. Soleh juga menegaskan sejauh ini belum ada eksodus warga Indonesia dari Malaysia ke Indonesia via Pelabuhan Tawau atau Pelabuhan Nunukan. Menurutnya, memang sempat terjadi lonjakan penumpang di Nunukan, namun itu bukan eksodus melainkan penumpang biasa yang akan ke Parepare.
Memang terlihat banyak penumpangnya karena kapal yang akan Parepare dari Nunukan tidak setiap hari datang. "Tidak ada eksodus. Mereka (pasukan Sulu) sudah terkurung di kawasan yang terisolasi. Dan mereka akan disisir terus," tandasnya.
Namun ia mengakui, persiapan memang ada di Nunukan. Menurutnya, persiapan itu memang wajar dengan adanya peningkatan ketegangan di Lahad Datu. Justru aneh, kata dia, kalau tak ada perisapan sama sekali.
Sejumlah TKI juga sempat panik saat gerilyawan Sulu berangsur datang ke Kampung Tanduo. Titik kumpul gerilyawan itu hanya beberapa ratus meter dari barak sehari-hari mereka tinggal di Blok 17 Felda Sahabat. "Mereka memakai pakaian hitam-hitam,  memakai ikat kepala dan sering baris berbaris," ujarnya.
Tiga hari setelah rombongan gerilyawan Sulu itu datang, mereka segera diungsikan ke Embara Budi. "Barang "barang dari camp yang bisa dibawa ya dibawa," kata pria yang tinggal di Felda Sahabat bersama istrinya itu.
Agus Panna, TKI dari Makassar juga sempat melihat rombongan gerilyawan Sulu. "Mereka membawa bendera putih ada gambar kerisnya warnanya hitam," katanya. Karena tampak asing dan aneh, dia takut mendekat. "Sebelum mereka datang kami baik dengan penduduk Tanduo, sering bercakap-cakap," katanya.
Kampung Tanduo bukan termasuk wilayah Felda Sahabat, namun hanya dibatasi sebuah sungai. Sekitar 1000 warga kampung Tanduo sekarang juga tinggal bersama TKI di barak Embara Budi, pengungsian yang terdekat dengan lokasi baku tembak.
Nursyiah, TKI asal Bulukumba mengaku sering cemas dan tidak bisa tidur mendengar bunyi tembakan dan laju pesawat patrol Malaysia yang sedang melaksanakan Operasi Daulat. "Awal dengar bom, saya malah menangis," ujar wanita yang sudah belasan tahun tinggal di Lahad Datu sebagai TKI itu.
Dia juga punya keluarga di Sulawesi Selatan yang sering menelepon karena panik. "Tapi, saya yakinkan bahwa kami aman," ujar perempuan berjilbab ini.
Di Negara Bagian Sabah Malaysia, TKI dan warga keturunan Sulsel, tak semuanya bekerja di perkebunan sawit, namun ada juga yang di tambak, industri, dan bisnis. Selain di Lahad Datu, TKI juga berada di Tawau, Sampurna, dan Kuna. Total terdapat 150 ribu TKI dan keluarganya di Sabah. Jumlah TKI dan WNI di Sabah sebanyak 236 ribu.
Lalu bagaimana sikap Indonesia terkait konflik antara Malaysia dan Kesultanan Sulu tersebut? Soleh mengatakan, Indonesia mendukung Malaysia. Menurutnya ASEAN harus solid. Langkah yang diambil Kesultanan Sulu justru tak didukung oleh negaranya sendiri. "Filipina saja tak mendukungn," ujar Soleh.
Sementara itu, Presiden Persatuan Rumpun Bugis Melayu Malaysia, Samsul Alang Hamsah, mengungkapkan, sejauh ini warga asal Sulsel belum resah dengan adanya peningkatan ketegangan di Lahad Daru. Menurutnya, tak ada warga Bugis Makassar yang terlibat dalam konflik tersebut. "Mereka baik-baik saja," katanya. (zuk/pap) 


READ MORE - TKI Asal Bulukumba Cemas