Sabtu, 13 Oktober 2012

Profil Singkat Ir. Soekarno




Ir. Soekarno­­ (6 Juni 1901-21 Juni 1970) adalah Bapak Proklamator Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia juga menjadi Presiden Republik Indonesia Pertama yang menjabat pada periode 1945-1966. Dalam kehidupannya, Soekarno mengalami masa-masa yang pahit. Soekarno pernah dipenjara, akibat pidatonya yang menggugah pihak kolonial sehingga dikenal dengan nama Indonesia Mengguggat. Namun, kejayaan Soekarno berakhir pada era tahun 1960-an, setelah munculnya Gerakan yang menelan korban dari para petinggi AD, kondisi rakyat Indonesia menjadi tidak karuan, keamanan juga tidak tenang. Oleh karena itu, Soekarno mengeluarkan Surat Perintah pada tanggal 11 Maret 1966 yang konon sampai sekarang masih kontroversial.
Setelah jatuh dalam kursi Kepresidenan dan di ganti oleh Soehator, kondisi Soekarno makin tidak karuan, bahkan oleh pemerintahan Soeharto, Soekarno dipenjarakan dalam status tahanan politik dan tidak boleh menerima dan berkunjung kemana pun, apalagi keluarga maupun saudaranya yang ingin menjenguk.
Setelah 4 tahun dikucilkan dan mendekam di wisma Yaso dan bahkan penyakitnya pun tidak kunjung sembuh, maka Soekarno meninggal pada 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Gatot Subroto, Jakarta. Jenazahnya dikebumikan di tempat kelahirannya di Blitar, Jawa Timur.
Surat tersebut ditujukan kepada Letjen Soeharto yang isinya untuk mengamankan dan menjaga kewibawaan Soekarno. Akan tetapi, surat tersebut disalahgunakan oleh Soeharto, bahkan dengan surat tersebut Soeharto mengambil langkah-langkah yang tidak sesuai dengan isinya. sehingga kewibawaan Soekarno jatuh akibat dituduhnya Soekarno ikut mendalangi Gerakan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa kata-kata mutiara Bung Karno sang  Proklamator :

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . 

“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno)

“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” 

“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. 

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” –

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno)

“……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” 

“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno)

“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno)

“Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)

“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno)

“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)

“Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno)

“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno) 


READ MORE - Profil Singkat Ir. Soekarno

Selasa, 09 Oktober 2012

Deklarasi Gerakan Pemuda Kesehatan ( GPK )


Deklarasi Gerakan Pemuda Kesehatan ( GPK )
Sebuah kemutlakan, lajunya suatu organisasi bertolak dari penggeraknya. Dan untuk mencapai kader-kader yang revolusioner adalah suatu perjuangan besar agar setiap nafas yang digemakan merupakan komitmen kepada disiplin ilmu kesehatan dan paradigma ksehatan, total sebagai khalifatullah fil ardl, membangun bangsa dan meneruskan risalah kenabian. Menjadi sebuah organisasi yang senantiasa istiqamah untuk turut serta dalam pembanguna kesehatan dan kepedulian demi terwujudnya indonesia sehat bersama menuju bangsa yang makmur dan demoktratis.
            Gerakan Pemuda Kesehatan ( GPK ) memiliki tanggung jawab besar untuk mewujudkan itu semua dalam rangka menciptakan keseimbangan organisasi dan amanat yang tertuang dalam setiap perjuangan untuk dilanjutkan dan dituntaskan. Demi melaksanakan tugas itulah  GPK  menggiring para kader pada sebuah pemahaman besar mengenai kebutuhan untuk meningkatkan derajat kesehatan sehingga kita membangun sebuah bangsa yang kuat dan tangguh dengan langkah pembentukan pemikiran dan analisa terhadap realitas kehidupan dan kelangsungan bangsa Indonesia. Karena itu pula  GPK  meletakkan pondasi dasar kepada seluruh kader menuju kader tangguh, kompoten dalam berbagai hal serta menjadi perubahan digaris depan sebagai pemimpin yang bijaksana dan bertanggung jawab dan peka terhadap keadaan social kesehatan.
            Deklarasi  Gerakan Pemuda Kesehatan ( GPK ) mencoba mengantarkan proses demokrasi dalam lingkup kesehatan kearah yang lebih baik dengan menciptakan kader-kader  GPK  kepada sebuah idealitas pembentukan kepribadian yang kritis dan revolusioner sehingga tercipta sebuah tatanan yang dinamis dan progresif dalam keorganisasian.
TUJUAN DAN TARGET
Deklarasi diharapkan dapat mencapai beberapa hal sebagai berikut :
  1. Menciptakan kesatuan mahasiswa kesehatan Bulukumba dalam membaca realitas dilingkungan lokal, nasional dan global.
  2. Membangun variasi gerak sebagai reaksi dari kesatuan pemahaman yang melahirkan kemajuan dan ketangguhan dunia kesehatan.
  3. menanamkan semangat profesionalisme dan disiplin ilmu kesehatan pada mahasiswa kesehatan sebagai aset organisasi menuju organisasi yang tertib, disiplin dan berwawasan kedepan.


READ MORE - Deklarasi Gerakan Pemuda Kesehatan ( GPK )